foto hot polwan cantik Briptu Rani
Keberadaan Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni sekarang masih misterius. Bahkan Polda Jawa Timur khusus membentuk tim guna menyelidiki kasus ini.
Kabar yang beredar di Polres Mojokerto, Briptu Rani mengundurkan diri karena malu foto hotnya beredar. Diakui beberapa polisi, foto mirip Briptu Rani memang beredar melalui blackberry messenger.
Penelusuran merdeka.com, foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring sosial. Dalam foto itu tampak seorang wanita berpakaian dalam berwarna putih. Dalam foto setengah badan itu, wanita yang mirip Briptu Rani berpose sambil tersenyum. Diduga dia mengambil foto itu sendiri.
Merdeka.com pernah menanyakan soal foto hot Briptu Rani ini pada Kapolres Mojokerto AKPB Eko Puji Nugroho. Ketika dikonfirmasi terkait informasi beredarnya foto-foto hot Briptu Rani tersebut, dia mengaku tidak tahu menahu soal itu.
“Yang Jelas dia memang sudah kami tetapkan sebagai DPO dan sudah kami sampaikan ke Polda Jatim dan Mabes Polri untuk menangkap dia (Briptu Rani) jika menemukannya,” kata Eko.
Nah, tim dari Polda Jatim akan mengusut semua dugaan tentang Briptu Rani. Apalagi makin banyak cerita soal Polwan cantik kelahiran 18 Juni 1988 ini.
Janda satu anak ini kabarnya memiliki gaya hidup jetset untuk ukuran polisi. Kabar terbaru, Rani juga pernah mendapat pelecehan seksual di kantornya.
“Untuk itu, kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih melakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut,” kata Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo, Rabu (22/5) sore.
Seperti diketahui, pasca vonis hukuman khusus selama 21 hari dalam sidang kode etik di Polres Mojokerto pada 16 Januari lalu, karena desersi (tidak masuk tanpa izin), Briptu Rani tiba-tiba menghilang. Sampai akhirnya pada 25 April, pihak kepolisian menetapkan ibu satu anak itu sebagai DPO alias buron. Kemudian pada tanggal 15 Mei, Briptu Rani mendatangi Mabes Polri untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari kesatuan.
Selanjutnya, berbagai informasi miring seputar kehidupan polwan kelahiran Bogor 18 Juni 1988 silam itu, terus berkembang hingga saat ini.
Kabar yang beredar di Polres Mojokerto, Briptu Rani mengundurkan diri karena malu foto hotnya beredar. Diakui beberapa polisi, foto mirip Briptu Rani memang beredar melalui blackberry messenger.
Penelusuran merdeka.com, foto-foto itu juga menyebar melalui jejaring sosial. Dalam foto itu tampak seorang wanita berpakaian dalam berwarna putih. Dalam foto setengah badan itu, wanita yang mirip Briptu Rani berpose sambil tersenyum. Diduga dia mengambil foto itu sendiri.
Merdeka.com pernah menanyakan soal foto hot Briptu Rani ini pada Kapolres Mojokerto AKPB Eko Puji Nugroho. Ketika dikonfirmasi terkait informasi beredarnya foto-foto hot Briptu Rani tersebut, dia mengaku tidak tahu menahu soal itu.
“Yang Jelas dia memang sudah kami tetapkan sebagai DPO dan sudah kami sampaikan ke Polda Jatim dan Mabes Polri untuk menangkap dia (Briptu Rani) jika menemukannya,” kata Eko.
Nah, tim dari Polda Jatim akan mengusut semua dugaan tentang Briptu Rani. Apalagi makin banyak cerita soal Polwan cantik kelahiran 18 Juni 1988 ini.
Janda satu anak ini kabarnya memiliki gaya hidup jetset untuk ukuran polisi. Kabar terbaru, Rani juga pernah mendapat pelecehan seksual di kantornya.
“Untuk itu, kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih melakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut,” kata Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo, Rabu (22/5) sore.
Seperti diketahui, pasca vonis hukuman khusus selama 21 hari dalam sidang kode etik di Polres Mojokerto pada 16 Januari lalu, karena desersi (tidak masuk tanpa izin), Briptu Rani tiba-tiba menghilang. Sampai akhirnya pada 25 April, pihak kepolisian menetapkan ibu satu anak itu sebagai DPO alias buron. Kemudian pada tanggal 15 Mei, Briptu Rani mendatangi Mabes Polri untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari kesatuan.
Selanjutnya, berbagai informasi miring seputar kehidupan polwan kelahiran Bogor 18 Juni 1988 silam itu, terus berkembang hingga saat ini.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment